Minggu, 04 Mei 2014

Teguran terhadap orang kaya





Teguran terhadap orang kaya
Jakobus 5:1-6

Teman-teman yang kami kasihi didalam Yesus Kristus.

Kemarin hari buruh International dan di setiap kota di Indonesia cukup rame demonstrasi dari para buruh. Jauh sebelumnya Firman Allah sudah mengingatkan akan terjadinya hal tersebut sebagai berikut:
Jakobus 5:1. Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!  5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.  5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.  5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. 5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.
Siapakah orang kaya yang ditegur oleh Yakobus sedemikian keras? Samakah dengan mereka yang tekebur melupakan Tuhan dalam perencanaan usaha mereka (4:13-17)?  Rupanya tidak. Yakobus kini berbicara dari konteks sosial zamannya, menegur keras para tuan tanah yang serakah menguasai tanah dan mempekerjakan orang di tanah tersebut secara tidak adil. Dalam surat Yakobus, "kerja" tidak saja mengandung arti harafiah: ekonomis, tetapi juga arti rohani: yakni cara tertentu orang memperlakukan harta, dalam hal ini harta orang lain. Bila orang kaya menambah harta dari upah buruh yang dia tahan (4), tentu salah! Setiap majikan mempunyai tanggung jawab di hadapan Allah untuk menggaji para pekerjanya secara memadai. Jangan sampai majikan menggelapkan hak para pekerja. Tuhan memperhatikan pekerja yang tertindas dan mendengarkan teriakan mereka!
Yakobus juga memperingatkan orang untuk tidak menimbun kekayaan (ayt 2-3, bandingkan dengan  Mat. 6:19-21). Yang ia maksud bukanlah tabungan untuk hari depan, karena menabung merupakan tindakan bijaksana. Yesus mengajar orang untuk mendapatkan harta di surga dengan memberi bantuan kepada orang miskin (Mrk. 10:21). Orang yang menimbun kekayaan namun tidak membantu si miskin disebut tamak! Ini salah! Sebab Yesus telah berjanji untuk menjamin kebutuhan umat-Nya (Mat. 6:33).
Ada dua kesalahan yang terkait dengan ketamakan dan tidak peduli sosial ini.
  • Pertama, orang hanya memperhatikan yang fana dan mengabaikan yang kekal. Mereka lupa bahwa emas dan perak tidak dapat menyelamatkan mereka dari hukuman Allah. Padahal zaman ini sedang menuju akhir!
  • Kedua, ketamakan membuat orang menginjak-injak orang-orang papa. Padahal Tuhan memihak mereka dan melawan orang yang menindas mereka. Sampai kini pun dosa di sekitar perolehan kekayaan, perlakuan terhadap harta, dan sikap terhadap orang papa masih berlangsung di sekitar kita. Kiranya kita memiliki sikap yang benar terhadap semua itu!
Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" (Yak 1:1), dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (Yak2:19,21) menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina. Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan (Kis 8:1) sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi (Kis 11:19). Hal ini menerangkan:
(1)    mengapa pembukaan surat ini menekankan hal menanggung dengan sukacita pencobaan yang menguji iman dan menuntut ketabahan (Yak 1:2-12),
(2)    pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang "terserak" itu, dan
(3)    nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, Yakobus sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.
Terkenalnya pengarang ditunjukkan oleh cara ia menyebut dirinya, yaitu hanya "Yakobus" (Yak 1:1). Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam sidang di Yerusalem (Kis 15:13-21) dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB (contohnya di Kis 12:17; 21:18; Gal 1:19; 2:9,12; 1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa yang diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat ini pada dasawarsa 40-an. Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini ditunjukkan oleh berbagai faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan istilah Yunani synagoge untuk menunjuk tempat pertemuan orang Kristen (Yak 2:2).  Menurut keterangan sejarawan Yahudi, Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid di Yerusalem tahun 62 M.
Tujuan Yakobus menulis
(1)    untuk membangun semangat orang percaya Yahudi yang sedang menderita berbagai pencobaan yang menguji iman mereka,
(2)    untuk memperbaiki berbagai pengertian yang salah mengenai sifat iman yang menyelamatkan, dan
(3)    untuk menasihatkan dan membina pembacanya mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam hidup yang benar dan perbuatan yang baik.
Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati.:
1.       Yakobus mendorong orang percaya untuk menanggung pencobaan dengan sukacita dan menarik manfaat daripadanya (Yak 1:2-11);
2.       melawan godaan (Yak 1:12-18);
3.       menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar (Yak 1:19-27);
4.       serta menunjukkan iman yang aktif dan bukan pengakuan yang kosong (Yak 2:14-26).
5.       Yakobus dengan sungguh-sungguh mengingatkan tentang berdosanya lidah yang sukar dikendalikan (Yak 3:1-12; 4:11-12),
6.       hikmat duniawi (Yak 3:13-16),
7.       kelakuan berdosa (Yak 4:1-10),
8.       kehidupan yang congkak (Yak 4:13-17) dan
9.       kekayaan yang mementingkan diri sendiri (Yak 5:1-6).
10.   Yakobus menutup dengan menekankan kesabaran, doa, dan memulihkan mereka yang sudah mundur (Yak 5:7-20).
Semoga bermamfaat bagi kita semuanya. Tuhan memberakti.
Referensi: SDA Bilble Comentary VII hal 497 – 500, 535 – 534

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...