Sharing COOL Oktober #1, 2016
“Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana. Berkatalah Daud: "Allah
telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim." 1 Tawarikh 14:11
Tanggal 3 Oktober kemarin, di hari Rosh Hashanah, Perayaan Sangkakala, kita bergerak memasuki tahun Ibrani yang baru 5777 (Ayin Zayin), ini akan menjadi tahun di mana Tuhan akan membawa kita ke masa "istirahat" yang baru di dalam Dia, sekalipun goncangan terjadi di sekitar kita. Inilah tahun di mana kita akan melihat "Pengurapan Penuntas" akan datang atas orang-orang yang bergerak dalam kerasulan yang profetik. 5777 akan menjadi tahun pendobrakkan dan penerobosan yang akan dimulai bulan Oktober ini! Lima adalah Angka Anugerah dan juga angka Pemerintahan. Tujuh (Zayin dalam bahasa Ibrani) itu berbentuk pedang, yang juga bermakna “Selesainya Pekerjaan”.
Masuk tahun 5777 berbicara bagaimana mengalami Terobosan yang luar biasa. Ada 5 hal yang harus diperhatikan dan menjadi pegangan dalam tahun 5777 Ayin Zayin:
1. Tuhan menerobos kemustahilan bagi orang yang taat dan memilih terus ikut dengan Tuhan
2. Meraih peralihan besar melalui terobosan Ilahi
3. Peperangan-peperangan yang besar akan selalu datang mendahului terobosan yang gemilang
4.Sebelum terobosan tiba Tuhan perlu melakukan penghancuran-penghancuran (gengsi, kesombongan, keangkuhan) dalam hidup
5. Belajar tetap taat dan bersyukur dalam segala hal
2. Meraih peralihan besar melalui terobosan Ilahi
3. Peperangan-peperangan yang besar akan selalu datang mendahului terobosan yang gemilang
4.Sebelum terobosan tiba Tuhan perlu melakukan penghancuran-penghancuran (gengsi, kesombongan, keangkuhan) dalam hidup
5. Belajar tetap taat dan bersyukur dalam segala hal
Hari ini kita akan share dari point yang Pertama yaitu: Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari persoalan. Sejak lahir sampai meninggal permasalahan selalu berjalan beriringan dengan usia manusia. Yang berbeda adalah jenis dan tingkat persoalan. Inilah yang dialami raja Daud, ia dan segenap bangsa Israel sedang menghadapi serangan bangsa Filistin di lembah Refaim. Oleh pertolongan Allah, Daud dapat memenangkan pertempuran (menerobos kemustahilan) karena Tuhan yang menerobos maju melawan bangsa Filistin. Pada ayat 11 dicatat Daud memuliakan Allah dan menyaksikan bahwa “TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos.” Demikian kita belajar 4 hal tentang doa, berefleksi dari pengalaman Daud:
Pertama, Kita bertanya kepada TUHAN.
Kedua, Kita mendengar karena TUHAN menjawab.
Ketiga, Kita taat dan Keempat, Kita memuliakan TUHAN, karena TUHAN menerobos.
Kedua, Kita mendengar karena TUHAN menjawab.
Ketiga, Kita taat dan Keempat, Kita memuliakan TUHAN, karena TUHAN menerobos.
Daud tidak hanya melakukan ini satu kali, tapi dua kali. Dalam ayat-ayat berikutnya, kita membaca bagaimana Daud bertanya lagi kepada TUHAN. Kali ini TUHAN menjawabnya dengan memberikan
sebuah strategi. Dan dalam ketaatan Daud, lagi-lagi TUHAN memberikan kemenangan.
sebuah strategi. Dan dalam ketaatan Daud, lagi-lagi TUHAN memberikan kemenangan.
TUHAN sanggup menerobos setiap hal yang menjadi pokok-pokok doa kita. TUHAN sanggup menerobos hati dan pikiran orang-orang yang kita doakan, menerobos persoalan yang kita hadapi; menerobos sistem-sistem dunia yang kita doakan, termasuk diantaranya pemerintahan.
TUHAN kita adalah TUHAN yang menerobos. Karena itu marilah kita belajar bertanya kepadanya, dan membiarkan Ia menjawab dan bekerja bagi kita di dalam ketaatan kita.
RAISE UP AND DONT GIVE UP, YOUR BREAKTROUGH IS COMING.